|
ALLISON SHELLEY / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP |
Warga AS menggelar unjuk rasa rasa anti-penyadapan di Washington DC, AS,
Sabtu (26/10/2013). Sementara, di Spanyol media setempat mengklaim 60
juta komunikasi telepon, SMS dan surat elektronik warga negeri itu
disadap NSA.
Bukan hanya pejabat negara yang disadap oleh Badan Keamanan Nasional
Amerika Serikat atau National Security Agency (NSA), perusahaan internet
besar seperti Google dan Yahoo juga jadi korban penyadapan.
Hal
ini tentu membuat waswas pengguna Google dan Yahoo, terlebih bagi mereka
yang menggunakan layanan pesan elektronik GMail dan Yahoo Mail.
NSA
menyadap perusahaan internet dengan cara amat halus, tanpa membobol
sistem keamanan pusat data. Diduga, program mata-mata atau penyadapan
NSA menyusup lewat infrastruktur utama (backbone), termasuk kabel serat optik yang menghubungkan internet di seluruh dunia.
Sumber-sumber yang memiliki banyak pengetahuan tentang infrastruktur Google dan Yahoo mengatakan kepada The New York Times
bahwa NSA menyadap perusahaan internet melalui kabel serat optik milik
perusahaan telekomunikasi besar, seperti Verizon Communications, BT
Group, Vodafone Group, dan Level 3 Communications.
The New York Times menyebut, Level 3 merupakan perusahaan penyedia jaringan backbone terbesar di dunia yang kabel serat optiknya digunakan oleh Google dan Yahoo.
Agar
layanan perusahaan internet dapat digunakan secara masif, pusat data
harus terhubung dengan kabel serat optik perusahaan telekomunikasi.
Menurut sumber The New York Times, informasi yang tidak terenkripsi dan ditransmisi melalui kabel fiber optik menjadi target penyadapan NSA.
Begitu
mengetahui layanannya disadap dan sebagai tanggapan atas kerentanan
tersebut, Google dan Yahoo sekarang mengenkripsi data yang berjalan
antara pusat data mereka dan kabel serat optik. Microsoft sedang
mempertimbangkan langkah serupa.
"Semua orang begitu terfokus
pada NSA yang diam-diam mendapatkan akses ke pintu depan. Selama ini ada
asumsi mereka tidak akan main belakang dengan perusahaan dan melakukan
penyadapan data melalui pintu belakang," kata Kevin Werbach, seorang
profesor di Wharton School.
Peran perusahaan telekomunikasi
Berbasis
di kota Broomfield, Colorado, AS, nama Level 3 Communications memang
tidak setenar AT&T atau Verizon. Namun, dalam hal kemampuan membawa
lalu lintas data, Level 3 membawa data lebih besar dari dua perusahaan
telekomunikasi yang digabungkan.
Peralatan jaringan
telekomunikasi mereka ditemukan di 200 pusat data di Amerika Serikat,
lebih dari 100 pusat data di Eropa, dan 14 pusat data di Amerika Latin.
Level
3 tidak secara langsung menanggapi pertanyaan tentang apakah mereka
mengizinkan NSA atau badan intelijen lainnya untuk masuk ke jaringan
serat optik, dan mengakses data pengguna Google dan Yahoo.
Dalam sebuah penyataan kepada The New York Times,
Level 3 mengatakan, "Ini adalah kebijakan kami dan praktik kami untuk
mematuhi undang-undang di setiap negara tempat kami beroperasi, dan
akses lembaga pemerintah ke data pelanggan hanya dimungkinkan ketika
kita dipaksa melakukannya oleh hukum di negara ini tempat data tersebut
berada."
"Kami adalah pihak yang membuat perjanjian dengan
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Hukum dan Pertahanan, dalam
menangani keamanan nasional dan penegakan hukum Pemerintah AS."
Perusahaan
Verizon Communications mengakui, pihaknya dan perusahaan telekomunikasi
lain dipaksa memenuhi permintaan dari pemerintah di setiap negara
tempat mereka beroperasi.
"Pada akhirnya, jika Departemen
Kehakiman muncul di depan pintu Anda, maka Anda harus mematuhinya," kata
CEO Verizon Communications, Lowell C McAdam, dalam wawancara pada
September lalu.
Sumber: The New York Times / Kompas
Komentar
Posting Komentar
Berkomentar yang baik ya.?